Popular Posts
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama adalah suatu sistem nilai yang diakui dan diyakini kebenarannya dan merupakan jalan men...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan global merupakan momok yang mengerikan bagi para pengusaha industri ...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Judul : Kiamat Kecil Di Sempadan Pulau C. Pengarang ...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuhan tidak selamanya bisa hidup tanpa gangguan. Kadang tumbuhan mengalami gangguan oleh b...
-
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rempah-rempah telah luas dikenal sebagai pemberi cita rasa atau bumbu dan disamping itu rempa...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Entomologi adalah salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari serangga. Istilah ini bera...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Al-Qur ’ an sebagai kitab suci rahmatan lil ‘alamin, rahmat bagi seluruh alam yang didalamn...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain d...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ) merupakan penyakit endemis di Indonesia dan sampai saa...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya. (sme...
Kode
Blogger news
Blogroll
About
Blog Archive
-
▼
2014
(36)
-
▼
August
(36)
-
▼
Aug 26
(31)
- MAKALAH IPA DAN TEKNOLOGI
- INTRAKSI SOSIAL
- INTRAKSI SPESIAL
- MAKALAH IMAN KEPADA RASUL
- MAKALAH ILMU TAJWID
- MAKALAH ILMU FILSAFAT
- MAKALAH IBADAH MADHA DAN GHOHIRU MADHA
- HUKUM KONTRAK
- MAKALAH HIDROGEN DAN MINYAK BUMI
- MAKALAH HAMA DAN PENYAKIT
- MAKALAH HAK ASASI MANUSIA (HAM)
- MAKALAH HAKIKAT MANUSIA
- MAKALAH GIZI DAN KESEHATAN
- MAKALAH FILSAFAT
- MAKALAH FASILITAS
- FAKTUR TEMPORAL
- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDIDIKAN
- MAKALAH ENTOMOLOGI LABA-LABA
- MAKALAH DOSA BESAR DAN SYIRIK
- MAKALAH DEMAM BERDARAH
- MAKALAH DAMPAK EKONOMI
- CERPEN
- BUNGA LAWANG
- MAKALAH BUMI DAN ISINYA
- MAKALAH BUMI DAN ALAM SEMESTA
- Makalah Buah Manggis
- Basket
- Bahasa dan Masyarakat
- Bahasa dan Kebudayaan
- Aspek Pemasaran
- AGAMA (MANUSIA)
-
▼
Aug 26
(31)
-
▼
August
(36)
Categories
- makalah (36)
Jadikan Hari Mu lebih Berwarna Dengan Memabaca
Powered by Blogger.
Tuesday 26 August 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu
pengetahuan alam (natural science), merupakan pengetahuan yang mengkaji
mengenai gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga
terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu Alamiah Dasar hanya mengkaji konsep-konsep
dan prinsip-prinsip dasar yang essensial saja.
Pada pembahasan kali ini kami akan
membahas Ilmu Alamiah Dasar secara lebih spesisfik lagi, yaitu pembahasan
mengenai Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi. Seseorang menggunakan teknologi
karena ia memiliki akal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin
hidup lebih baik, lebih aman, mudah, nyaman dan sebagainya. Perkembangan
teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya dan akalnya untuk
menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.
Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya
menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan
oleh perangkat-perangakat mesin, seperti computer, kendaraan, handphone, dan
lain sebagainya.
Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK
yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi
kemajuan peradaban umat manusia. Meskipun ada dampak negatifnya atau kelemahan
dari kemajuan IPTEK. Namun hal ini seolah diabaikan oleh manusia, faktanya
tidak dipungkiri lagi IPTEK dikembangkan setiap waktu.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa
itu Ilmu Pengetahuan Alam, manfaat, serta dampaknya?
2. Bagaimana
sejarah perkembangan manusia dan pengembangan teknologi?
3. Benarkah
Ilmu Pengetahuan Alam sebagai dasar pengembangan teknologi ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi bagi Kehidupan Manusia
Nana Syaodih S. (1997: 67) menyatakan bahwa sebenarnya sejak dahulu
teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia
pada zaman dulu memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah,
sesungguhnya mereka sudah menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana. Terkait
dengan teknologi, Anglin mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu
perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk
memecahkan masalah. Ahli lain, Kast & Rosenweig menyatakan Technology is
the art of utilizing scientific knowledge. Sedangkan Iskandar Alisyahbana
(1980:1) merumuskan lebih jelas dan lengkap tentang definisi teknologi yaitu
cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan
akal sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh
anggota tubuh, panca indera, dan otak manusia.
Menurut Iskandar Alisyahbana (1980) Teknologi telah dikenal manusia sejak
jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih
makmur dan lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada
teknologi, meskipun istilah “teknologi belum digunakan. Istilah “teknologi”
berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara
harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian
teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan
memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra
dan otak manusia.
Perkembangan teknologi terjadi bila seseorang menggunakan alat dan akalnya untuk
menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Sebagai contoh dapat dikemukakan
pendapat pakar teknologi dunia terhadap pengembangan teknologi.
B. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai dasar Pengembangan Teknologi
Ilmu dalam bidang IPA dan pemanfaatannya dapat kita bedakan dalam IPA dasar
atau murni, IPA terapan, dan teknologi. IPA dasar, IPA terapan, dan teknologi
mengkaji bahan pokok yang sama, yaitu alam. Perbedaan ketiganya terletak pada
aspek yang dikajinya. Menurut Amor et al. (1988) ilmuwan IPA dasar mencoba
untuk memahami bagaimana alam bekerja. Sedangkan ilmuwan IPA terapan mencoba
mencari cara untuk mengendalikan cara alam bekerja. Ahli teknologi memanfaatkan
penemuan IPA dasar dan IPA terapan untuk membuat alat guna mengendalikan cara
alam bekerja. Menurut White & Frederiksen (2000) IPA dapat dipandang
sebagai proses untuk membentuk hukum, model, dan teori yang memungkinkan orang
untuk memprediksi, menjelaskan, dan mengendalikan tingkah laku alam.
Konsep-konsep IPA dasar terbentuk dari keingintahuan mengenai sesuatu yang
belum diketahui orang, keingintahuan itu menuntun ke arah mencari prinsip atau
teori yang dapat diperoleh dari hasil pengkajian, yaitu melalui percobaan.
Pengkajian ini merupakan pengkajian yang tidak bermaksud untuk mencari kondisi
atau proses optimal yang diharapkan, melainkan hanya untuk memenuhi penjelasan
dari objek (benda dan energi) dan peristiwa alam. Konsep-konsep IPA dasar
merupakan konsep-konsep IPA mengenai kondisi, interaksi, dan peristiwa dari
kondisi yang normal (biologi) atau ideal (fisika). Dalam konsep-konsep IPA
dasar, seringkali ada variabel (parameter), yang dalam kenyataannya
berpengaruh, tidak dimasukkan ke dalam konsep-konsepnya. Konsep-konsep itu
sengaja disusun secara ideal atau normal agar berlaku umum, yang berarti dapat
digunakan kapan saja dan dimana saja. Keberlakuan umum konsep-konsep tersebut
luas, sehingga berfungsi sebagai konsep-konsep dasar bagi IPA terapan dan
teknologi. Para ilmuwan menempatkan IPA dasar sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu
terapan dan teknologi.
Teknologi dapat dibentuk dari IPA, tetapi dapat juga terbentuk tanpa IPA.
Teknologi tanpa IPA dapat diibaratkan sebagai mobil yang mesinnya hidup dan
bergerak maju, tetapi tanpa sopir. Betapa berbahayanya mobil itu, karena dapat
menabrak apa saja yang ada di depannya. Jika ada sopir di dalam mobil itu,
sopir akan mengendalikan mobil, sehingga mobil itu aman dan bermanfaat bagi
manusia, sopir itulah IPA. Jadi, IPA ada dalam teknologi dan mengendalikan
teknologi, sehingga teknologi aman dan bermanfaat bagi manusia. Prinsip-prinsip
dan teori-teori IPA dasar dan pengendalian alam dari IPA terapan digunakan
dalam teknologi untuk menyusun objek-objek, membuat konstruksi di alam, dan
membuat alat untuk mengendalikan cara alam bekerja.
Teknologi meliputi teknik menyusun objek, serta membuat konstruksi alam dan
alat, sedangkan IPA mengenai properti (kondisi, kandungan dan sifat objek),
interaksi, dan perubahan objek. Konstruksi alam dan alat mengatur bentuk, ukuran
ruang, ukuran objek, pergerakan dan interaksi objek. Objek dengan properti dan
interaksinya diatur oleh konstruksi atau alat, sehingga menimbulkan peristiwa
yang diharapkan oleh perancang teknologi.
Dalam biologi, teknologi juga dapat diartikan sebagai teknik mengendalikan
organisme dan sel-sel untuk menghasilkan sesuatu, misalnya mengendalikan jamur
atau bakteri. Istilah engineering dalam bahasa Inggris menunjukkan teknologi.
Contohnya Soil and Water Conservation Engineering dapat diterjemahkan dengan
Teknologi (Teknik) Konservasi Tanah dan Air. Dalam Biologi, penggunaan istilah
engineering dan technology berbeda. Membuat tape disebut biotechnology, tetapi
membuat alat pacu jantung untuk dipasang pada tubuh manusia disebut
bioengineering.Konsep teknologi menggunakan konsep IPA dasar dan terapan,
contohnya adalah merancang cara untuk membuat tanah berpori-pori, agar tanah
dapat menyimpan banyak air kohesi, misalnya dengan membenamkan kompos atau
bahan organik yang lain ke dalam tanah dengan menggunakan teknik dan
perhitungan tertentu.
Sains dan Teknologi telah melekat erat ke dalam setiap gaya hidup dan
kehidupan modern, bahkan begitu pentingnya bagi pelajar ataupun mahasiswa, dan
menjadi tuntutan dalam kehidupan professional kita, maka belajar sains dan
mengembangan ketrampilan sains dan teknologi pada saat ini adalah sangat
penting dan menjadi keniscayaan.
C. Sejarah Peradaban Manusia dan Perkembangan Teknologi
Pada pembahasan Sejarah Peradaban manusia kami akan memaparkan sejarah
peradaban manusia pada tahun Masehi sekaligus alur peradaban manusia yang di
prediksi akan terjadi dimasa yang akan datang secara kronologisnya, sebagai
berikut :
2050 Perjalanan ke
luar angkasa secara komersial dimulai;
2021-Mobil terbang
akan mulai diperkenalkan;
2020-SETI (Search
for Extra Terrestrial Intelligence) yang beroperasi sejak 1960 memperkirakan
akan bisa berkomunikasi dengan alien;
2010-NASA akan
memperkenalkan wahana piring terbang (daya tampung 12 orang). Menuju
ke bulan hanya 6
jam;
2004- Penemuan
fosil Homo floresiensis di Pulau Flores, Indonesia;
1996-Agama Kristen
tidak pernah menentang teori evolusi Darwin. Dalam tahun 1996
Paus Paul II
sendiri secara RESMI telah mengakui teori evolusi sebagai more than a
hypothesis . Bahkan agama Kristen (St Augustine) telah mendahului Darwin dengan
teori evolusinya, sekalipun dalam bentuk yang masih primitif
1858- Teori
Darwin;
n kaum Khuza'ah;
500 – 1500 Zaman
Kegelapan (Dark Age) di Eropa;
Ø Perkembangan Teknologi
Perkembangan Teknologi mengakibatkan perubahan signifikan terhadap seluruh
aspek kehidupan manusia. Perkembangan teknologi informasi meliputi perkembangan
infrastruktur teknologi, khususnya dalam bidang teknologi informasi, seperti
adanya hardware, software, teknologi penyimpanan data (storage), dan teknologi
komunikasi (Laudon, 2006: 174). Perkembangan teknologi tidak hanya mempengaruhi dunia bisnis, tetapi juga
bidang-bidang lain, seperti kesehatan,pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain.
Tahun 1650 sampai dengan 1955 dinyatakan oleh Alvin Toffler sebagai era industri.
Era ini dimulai dengan terjadinya revolusi industri, yaitu sejak ditemukannya
mesin-mesin industri. Tenaga kerja manusia di dalam pabrik mulai diganti dengan
mesin. Namun seiring dengan bergulirnya waktu, saat ini kita berada pada zaman
Teknologi dan Informasi.
Sebagai contoh, kini telah di temukan alat elektronik anti bakteri pda
mesin cuci, lemari es dan pendingin ruangan yaitu dengan menggunakan teknologi
nano.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan
ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan.
Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan
manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan
aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati
banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam
dekade terakhir ini. Namun manusia tiudak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan
bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia.
Oleh karena itu untuk mencegah atau mengurangi akibat negatif kemajuan
teknologi, pemerintah di suatu negara harus membuat peraturan-peraturan atau
melalui suatu konvensi internasional yang harus dipatuhi oleh pengguna
teknologi.
Adapun cara untuk melengkapi kecerdasan Generasi Bangsa saat ini dan Untuk
melengkapi kecerdasan iptek para pelajar, diperlukan pula penyelarasan
pengajaran iptek dengan pengajaran imtaq. Sehingga terbentuklah manusia-manusia
cerdas dan bermoral yang dapat menghasilkan berbagai teknologi yang bermanfaat
bagi umat manusia.
D. Manfaat dan Dampak dari Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi
Pada satu sisi, perkembangan dunia iptek yang demikian mengagumkan itu
memang telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia.
Tidak diragukan lagi kemajuan IPTEK telah diakui dan dirasakan memberikan
banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
Namun, pada sisi lain, pesatnya kemajuan iptek ternyata juga cukup banyak
membawa pengaruh negatif. Semakin kuatnya gejala "dehumanisasi",
tergerusnya nilai-nilai kemanusiaan dewasa ini, merupakan salah satu oleh-oleh
yang dibawa kemajuan iptek tersebut. Bahkan, sampai tataran tertentu, dampak
negatif dari peradaban yang tinggi itu dapat melahirkan kecenderungan
pengingkaran manusia sebagai homo-religousus atau makhluk teomorfis. Tak hanya
itu iptek juga bisa mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.
Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh
disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia.
Perbudakan dan penjajahan di North America, Asia dan Afrika hanya
memungkinkan melalui dukungan iptek. Perkembangan iptek di Eropa Barat
membuahkan revolusi industri yang menindas kelas pekerja dan yang melahirkan
komunisme. Produksi weapons of mass destruction, baik kimia, biologi ataupun
nuklir tentu saja tidak bisa dipisahkan dari iptek; belum lagi menyebut
kerusakan ekosistem alam akibat dari kemajuan iptek.Berikut adalah manfaat dan
dampak negatif dari Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi :
Bidang Informasi dan komunikasi
Dampak Positif
·
Kita
akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di
bumi bagian manapun melalui internet
·
Kita
dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan
melalui handphone
·
Kita
mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah.
Dampak Negatif
a.
Pemanfaatan
jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas)
b.
Penggunaan
informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa
disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu
c.
Kerahasiaan
alat tes semakin terancam.
Melalui internet kita dapat memperoleh informasi tentang tes psikologi, dan
bahkan dapat memperoleh layanan tes psikologi secara langsung dari internet.
d.
Kecemasan
teknologi.
Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi komputer. Kerusakan
komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam
komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena teknologi.
Bidang Ekonomi dan Industri
Dampak Positif
1.
Pertumbuhan
ekonomi yang semakin tinggi
2.
Terjadinya
industrialisasi
3.
Produktifitas
dunia industri semakin meningkat
Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri
baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi
dan reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang akan semakin
meningkatkan produktivitas dunia ekonomi. Di masa depan, dampak perkembangan
teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda-tanda telah menunjukkan
bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara
individual melakukan kontak langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat
dilaksanakan secara langsung dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih
penting konsumen tidak perlu pergi ke toko.
4.
Persaingan
dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan
pengetahuan yang dimiliki
Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada
penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan.
Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami
perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan
yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan
skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.
5.
Di
bidang kedokteran dan kemajauan ekonomi mampu menjadikan produk kedokteran
menjadi komoditi
Dampak negatif
1.
Terjadinya
pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai
dengan yang dibutuhkan
2.
Sifat
konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga
melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros
dan memiliki jalan pintas yang bermental “instant”. {mospagebreak}
Bidang Sosial dan Budaya
Dampak Positif
1.
Perbedaan
kepribadian pria dan wanita.
Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang
memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam
dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya
merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.Data yang tertulis dalam buku
Megatrend for Women:From Liberation to Leadership yang ditulis oleh Patricia
Aburdene & John Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa peran wanita dalam
kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak wanita yang memasuki bidang
politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri, dan berbagai
jabatan penting lainnya.
2.
Meningkatnya
rasa percaya diri
Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik.
Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan
ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat
tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
3.
Tekanan,
kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi
globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras
Dampak Negatif
1.
Kemerosotan
moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar.
Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan
berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat
menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani”.
2.
Kenakalan
dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya
kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan
tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan
penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama,
kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin
meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret,
pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
2.3. Pola interaksi antar manusia yang berubah.
Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas
telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon
telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar.
Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang
kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri
untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet.
Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan
komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik
mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.
Bidang Pendidikan
Dampak Positif
1.
Munculnya
media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat
pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu
pengetahuan.
2.
Munculnya
metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam
proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru
yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi
tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
3.
Sistem
pembelajaran tidak harus melalui tatap muka.
Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan
siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan
lain-lain.
Dampak Negatif
1.
Kerahasiaan
alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven,
Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk.. Implikasi dari
permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan
pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui
internet tersebut.
2.
Penyalah
gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal.
Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi yang
berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu
komputer yang tinggi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan
lain-lain.
Bidang politik
Dampak Positif
1.
Timbulnya
kelas menengah baru .
Pertumbuhan teknologi dan ekonomi di kawasan ini akan mendorong munculnya
kelas menengah baru. Kemampuan, keterampilan serta gaya hidup mereka sudah
tidak banyak berbeda dengan kelas menengah di negara-negera Barat. Dapat
diramalkan, kelas menengah baru ini akan menjadi pelopor untuk menuntut
kebebasan politik dan kebebasan berpendapat yang lebih besar.
2.
Proses
regenerasi kepemimpinan.
Sudah barang tentu peralihan generasi kepemimpinan ini akan berdampak dalam
gaya dan substansi politik yang diterapkan. Nafas kebebasan dan persamaan
semakin kental.
3.
Di
bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh regionalisme.
Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah menghasilkan kesadaran
regionalisme. ditambah dengan kemajuan di bidang teknologi transportasi telah
menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut.
Dampak Negatif
1.
Penggunaan
persenjataan canggih untuk menyerang pihak lain demi kekuasaan dan kekayaan.
2.
Terorisme
yang semakin merajalela.
3.
Kurangnya
privacy suatu negara akibat kerahasiaan yang tidak terjamin dengan semakin
canggih nya alat –alat pendeteksi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu Pengetahuan dan teknologi adalah suatu bagian yang tak lepas dari
kehidupan manusia dari awal peradaban sampai akhir dari segala akhir kehidupan
manusia. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terus berkembang seiring perkembangan
peradaban manusia di dunia. Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat
memberikan gambaran dan menambah wawasan kita tentang IPTEK serta
perkembangannya dari waktu ke waktu, lebih jauhnya penyusun berharap dengan
memahami IPTEK kita semua dapat menyikapi segala kemajuan dan perkembangannya
sehingga dapat berdampak positif bagi kehidupan kita semua.
Guna mempersiapkan sumber daya manusia yang handal dalam memasuki era
kesejagadan, yang salah satunya ditandai dengan sarat muatan teknologi, salah
satu komponen pendidikan yang perlu dikembangkan adalah kurikulum yang berbasis
pendidikan teknologi di jenjang pendidikan dasar.
Bahan kajian ini merupakan materi pembelajaran yang mengacu pada
bidang-bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di mana peserta didik diberi
kesempatan untuk membahas masalah teknologi dan kemasyarakatan, memahami dan
menangani produk-produk teknologi, membuat peralatan-peralatan teknologi
sederhana melalui kegiatan merancang dan membuat, dan memahami teknologi dan lingkungan.
Kemampuan-kemampuan seperti memecahkan masalah, berpikir secara alternatif,
menilai sendiri hasil karyanya dapat dibelajarkan melalui pendidikan teknologi.
Untuk itu, maka pembelajaran pendidikan teknologi perlu didasarkan pada empat
pilar proses pembelajaran, yaitu: learning to know, learning to do, learning to
be, dan learning to live together.
DAFTAR PUSTAKA
BAB
III
Kesimpulan
Manusia
diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah,
dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki
berbagai kemampuan. Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang
telah diberikan Allah Swt.
Eksistensi
manusia di dunia adalah sebagai tanda kekuasaan Allah Swt terhadap
hamba-hamba-Nya, bahwa dialah yang mencipytakan, menghidupkan dan menjaga
kehidupan manusia. Dengan demikian, tujuan diciptakan manusia dalam konteks
hubungan manusia dengan Allah Swt adalah dengan mengimami Allah Swt dan
memikirkan ciptaan-Nya untuk menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.
Sedangkan dalam konteks hubungan manusia dengan manusia, serta manusia dengan
alam adalah untuk berbuat amal, yaitu perbuatan baik dan tidak melakukan
kejahatan terhadap sesama manusia, serta tidak merusak alam.
Manusia
dipercaya Allah untuk menjadi khalifah dimuka bumi ini.Allah.Dia pernah memberi
amanat kepada bumi tapi bumi tak sanggup untuk memikulnya,begitu juga dengan
gunung.Dan akhirnya manusialah yang dipercaya unutuk mengemban amanat itu.
Sebagai
wakil Allah di bumi ini,manusia salah satu tugas manusia adalah untuk mennjaga
keseimbangan kehidupan di bumi ini.Serta menjalin hubungan dengan Allah,dengan
sesama manusia,dan dengan lingkungan kehidupannya.
Kepemimpinan adalah suatu amanah yang
diberikan Allah yang suatu ketika nanti harus kita pertanggungjawabkan.
Labels:
makalah
|
0
comments
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses sosial adalah setiap
interaksi sosial yang berlangsung dalam suatu jangka waktu yang sedemikian rupa
hingga menunjukkan pola-pola pengulangan hubungan perilaku dalam kehidupan
masyarakat.Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena
tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.
Interaksi sosial merupakan proses komunikasi
diantara orang-orang untuk saling mempengaruhi perasaan, pikiran dan
tindakan.teraksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa
tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di
dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku,interaksi sosial
itu sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan - aturan dan nilai –
nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik. Jika tidak adanya kesadaran atas
pribadi masing – masing,maka proses sosial itu sendiri tidak dapat berjalan
sesuai dengan yang kita harapkan. Di dalam kehidupan sehari – hari tentunya
manusia tidak dapat lepas dari hubungan antara satu dengan yang lainnya,ia akan
selalu perlu untuk mencari individu ataupun kelompok lain untuk dapat
berinteraksi ataupun bertukar pikiran.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Interaksi sosial
Interaksi sosial merupakan suatu
fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai
sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan
norma yang berlaku,interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik
jika aturan - aturan dan nilai – nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik.
Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi masing – masing,maka proses sosial itu
sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Di dalam
kehidupan sehari – hari tentunya manusia tidak dapat lepas dari hubungan antara
satu dengan yang lainnya,ia akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun
kelompok lain untuk dapat berinteraksi ataupun bertukar pikiran. Menurut Prof.
Dr. Soerjono Soekamto di dalam pengantar sosiologi, interaksi sosial merupakan
kunci semua kehidupan sosial. Dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi
antar satu sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan bersama. Jika hanya fisik
yang saling berhadapan antara satu sama lain, tidak dapat menghasilkan suatu
bentuk kelompok sosial yang dapat saling berinteraksi. Maka dari itu dapat
disebutkan bahwa interaksi merupakan dasar dari suatu bentuk proses sosial
karena tanpa adanya interaksi sosial, maka kegiatan–kegiatan antar satu
individu dengan yang lain tidak dapat disebut interaksi.
Syarat
interaksi sosial
Menurut
Soerjono Soekanto, interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa adanya dua
syarat, yaitu kontak sosial dan komunikasi.
Kontak Sosial
Kata “kontak” (Inggris:
“contact") berasal dari bahasa Latin con atau cum yang artinya
bersama-sama dan tangere yang artinya menyentuh. Jadi, kontak berarti
bersama-sama menyentuh. Dalam pengertian sosiologi, kontak sosial tidak selalu
terjadi melalui interaksi atau hubungan fisik, sebab orang bisa melakukan
kontak sosial dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, misalnya bicara melalui
telepon, radio, atau surat elektronik. Oleh karena itu, hubungan fisik tidak
menjadi syarat utama terjadinya kontak. Kontak sosial memiliki sifat-sifat
berikut.
Kontak sosial dapat bersifat
positif atau negatif. Kontak sosial positif mengarah pada suatu kerja sama,
sedangkan kontak sosial negatif mengarah pada suatu pertentangan atau konflik.
Kontak sosial dapat bersifat
primer atau sekunder. Kontak sosial primer terjadi apabila para peserta
interaksi bertemu muka secara langsung. Misalnya, kontak antara guru dan murid
di dalam kelas, penjual dan pembeli di pasar tradisional, atau pertemuan ayah
dan anak di meja makan. Sementara itu, kontak sekunder terjadi apabila
interaksi berlangsung melalui suatu perantara. Misalnya, percakapan melalui
telepon. Kontak sekunder dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
Kontak sekunder langsung misalnya terjadi saat ketua RW mengundang ketua RT
datang ke rumahnya melalui telepon. Sementara jika Ketua RW menyuruh sekretarisnya
menyampaikan pesan kepada ketua RT agar datang ke rumahnya, yang terjadi adalah
kontak sekunder tidak langsung.
Komunikasi
Komunikasi merupakan syarat
terjadinya interaksi sosial. Hal terpenting dalam komunikasi yaitu adanya
kegiatan saling menafsirkan perilaku (pembicaraan, gerakan-gerakan fisik, atau
sikap) dan perasaan-perasaan yang disampaikan. Ada lima unsur pokok dalam
komunikasi yaitu sebagai berikut. Komunikator,
yaitu orang yang menyampaikan pesan, perasaan, atau pikiran kepada pihak lain.
·
Komunikan, yaitu orang atau sekelompok orang
yang dikirimi pesan, pikiran, atau perasaan.
·
Pesan, yaitu sesuatu yang disampaikan oleh
komunikator. Pesan dapat berupa informasi, instruksi, dan perasaan.
·
Media, yaitu alat untuk menyampaikan pesan. Media
komunikasi dapat berupa lisan, tulisan, gambar, dan film.
·
Efek, yaitu perubahan yang diharapkan terjadi
pada komunikan, setelah mendapatkan pesan dari komunikator.
Ada tiga tahap penting dalam
proses komunikasi. Ketiga tahap tersebut adalah sebagai berikut.
Encoding
Pada tahap ini, gagasan atau
program yang akan dikomunikasikan diwujudkan dalam kalimat atau gambar. Dalam
tahap ini, komunikator harus memilih kata, istilah, kalimat, dan gambar yang
mudah dipahami oleh komunikan. Komunikator harus menghindari penggunaan
kode-kode yang membingungkan komunikan.
Penyampaian
Pada
tahap ini, istilah atau gagasan yang sudah diwujudkan dalam bentuk kalimat dan
gambar disampaikan. Penyampaian dapat berupa lisan, tulisan, dan gabungan dari
keduanya.
Decoding
Pada
tahap ini dilakukan proses mencerna dan memahami kalimat serta gambar yang
diterima menurut pengalaman yang dimiliki.
B. Proses Terjadinya Interaksi Sosial
Proses interaksi sosial akan
terjadi apabila di antara pihak yang berinteraksi melakukan kontak sosial dan
komunikasi.
Menurut Soerjono Soekanto (2003),
kata “kontak” berasal dari bahasa Latin, yaitu berasal dari kata con dan
tangere. Kata con berarti bersama-sama sedangkan tangere mengandung pengertian
menyentuh. Jadi dapat disimpulkan bahwa kontak berarti bersamasama saling
menyentuh secara fisik. Dalam pengertian gejala sosial, kontak sosial ini dapat
berarti hubungan masing-masing pihak tidak hanya secara langsung bersentuhan
secara fisik, tetapi bisa juga tanpa hubungan secara fisik. Misalnya, kontak
dapat dilakukan melalui surat-menyurat, telepon, sms, dan lain-lain. Dengan
demikian hubungan fisik bukan syarat utama terjadinya interaksi sosial. Kontak
sosial dapat bersifat positif dan negatif. Kontak yang bersifat positif akan
mengarah pada kerjasama, sedangkan kontak yang bersifat negatif akan mengarah
pada suatu pertentangan. Menurut Karl Mannheim, kontak dapat dibedakan ke dalam
dua bagian,
1.
Kontak primer adalah kontak yang dikembangkan
dalam media tatap muka.
2.
Kontak sekunder terjadi tidak dalam media tatap
muka dan ditandai dengan adanya jarak.
-
Kontak Sekunder langsung, yaitu kontak yang
terjadi antara masing-masing pihak melalui alat tertentu seperti telepon,
internet, surat, sms, dan lain-lain.
-
Kontak Sekunder tidak langsung, yaitu kontak
yang memerlukan pihak ketiga.
1. Faktor–Faktor Interaksi Sosial
Berlangsungnya suatu proses
interaksi sosial berdasarkan kepada beberapa faktor, antara lain sebagai
berikut:
a.
Faktor
Imitasi
Menurut Gabriel Tarde, imitasi
berasal dari kata imitation, yang berarti peniruan. Meskipun manusia memiliki
pola dasar masing-masing yang uni (individualis), tetap saja dalam diri manusia
ada keinginan untuk meniru seperti orang lain atau kelompok. Dengan demikian ,
imitasi merupakan proses seseorang mencontoh orang lain atau kelompok. Untuk
dapat meniru, menurut Choros ada syarat-syarat tertentu, antara lain:
1.
Harus menaruh minat terhadap sesuatu yang akan
diimitasi. Minat merupakan syarat dasar dari tiap individu untuk melakukan imitasi.
Mustahil melakukan imitasi kepada objek yang tidak disukai.
2.
Selain menaruh minat, langkah selanjutnya adalah
mengagumi hal-hal yang akan diimitasi. Makna mengagumi adalah sebuah langkah
yang lebih tinggi tingkatan dibanding dengan hanya menyukai
3.
Harus memberikan penghargaan sosial yang tinggi
terhadap objek yang akan menjadi objek imitasi kita.
4.
Syarat yang terakhir, pihak yang akan melakukan
imitasi harus memiliki pengetahuan tentang pihak atau sesuatu yang akan
diimitasi.
Faktor imitasi akan memunculkan
dampak positif dan negatif. Dampak positif kalau yang diimitasinya itu berupa
kaidah-kaidah (norma) dan perilaku yang baik. Sebaliknya imitasi ini akan
berdampak negatif kalau yang ditiru itu berupa perilaku yang tidak baik. Selain
itu imitasi juga bisa melemahkan daya kreasi seseorang.Saat ini banyak para
remaja ataupun artis yang meniru (mengimitasi) cara berpakaian, model rambut,
cara bicara dari artis-artis terkenal dari Barat maupun Asia Timur.
b. Faktor Sugesti
Sugesti artinya pengaruh yang
dapat menggerakan hati orang. Faktor sugesti ini akan terjadi apabila kemampuan
berpikir seseorang terhambat sehingga orang itu melakukan pandangan orang lain.
Selain itu sugesti akan terjadi kalau orang yang memberi sugesti memiliki
wibawa/terpandang dibidangnya atau juga sugesti itu terjadi jika pandangan itu
didukung oleh sebagian orang (mayoritas).
c. Faktor Identifikasi
Identifikasi merupakan
kecenderungan-kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk
menjadi sama dengan orang lain. Faktor identifikasi sifatnya lebih mendalam
daripada imitasi karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses
identifikasi ini. Proses ini dapat berlangsung dengan sendirinya, sehingga
pandangan dan sikap orang lain bisa masuk ke dalam jiwanya.
d. Faktor Simpati
Simpati merupakan suatu proses
ketika seseorang merasa tertarik kepada orang lain. Simpati akan muncul melalui
perasaan yang memegang peranan sangat penting. Faktor simpati yang utama adalah
ingin mengerti dan ingin bekerjasama dengan orang lain.
e. Pembentukan Kepribadian
Kepribadian bukan suatu kesatuan
dalam diri individu saja, melainkan juga harus dikaitkan atau dihubungkan
dengan lingkungan sekitarnya. Melalui sosialisasi setiap orang menjadi tahu
bagaimana harus berperilaku di tengah-tengah lingkungan masyarakat. Proses
sosialisasi akan mewarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya.
Faktor yang menentukan kepribadian seseorang,
1. Faktor Keturunan (Warisan Biologis)
Keturunan
sangat penting artinya dalam menentukan pembentukan kepribadian seseorang. Hal
ini terjadi karena faktor itu secara relatif tidak mengalami perubahan.
2. Faktor Lingkungan Alam (Geografis)
Faktor
geografis dapat menentukan corak kepribadian setiap orang. Lingkungan geografis
yang berbeda seperti di pegunungan, pedesaan, tepi pantai, dan perkotaan akan
melahirkan kepribadian yang berbeda-beda. Masyarakat yang tinggal di daerah
pantai yang panas seringkali menunjukkan kepribadian yang keras dan lugas.
Berbeda halnya dengan masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan,
kepribadiannya cenderung lebih lembut, ramah, dan penuh basa-basi. Secara
nyata, perbedaan tersebut juga tampak pada masyarakat pedesaan dan perkotaan.
3. Faktor Lingkungan Kebudayaan
Lingkungan
kebudayaan turut memengaruhi pembentukan kepribadian seseorang karena setiap
lingkungan kebudayaan memiliki batasan dan aturan tingkah laku tertentu. Aturan
tersebut cenderung membentuk pola kepribadian tertentu yang menunjukkan
lingkungan kebudayaan tempat seseorang hidup.
4. Faktor Lingkungan Sosial
Setiap
anggota kelompok memiliki peran yang diwariskan kepada anggota kelompoknya.
Kelompok manusia yang pertama adalah keluarga, tetangga, teman sepermainan, dan
lingkungan sekitar. Tiap kelompok itu dihadapkan pada nilai, norma,
adat-istiadat, kebudayaan, dan lain sebagainya. Disadari atau tidak, mereka
memengaruhi yanglainnyauntukmenyesuaikandiriterhadap kelompoknya.
Setiap kelompok mewariskan
pengalaman khas yang tidak diberikan oleh kelompok lain sehingga timbullah
kepribadian yang khas dari anggota masyarakat tersebut. Faktor-faktor tersebut
dapat menentukan perkembangan kepribadian seseorang. Karena masing faktor
berbeda dan memiliki sifat khusus, maka kepribadian memberikan suatu identitas
kepada seseorang sebagai individu yang unik.
C. Bentuk Interaksi Sosial
Ada beberapa bentuk interaksi sosial yang terjadi
dalam kehidupan masyarakat,
1. Proses-Proses Assosiatif
Proses ini terjadi apabila
seseorang atau sekelompok orang melakukan suatu interaksi sosial yang memiliki
kesamaan pandangan dan tindakan sehingga mengarah kepada kesatuan pandangan.
Proses ini terdiri atas tiga bentuk,
a.
Kerjasama
Kerjasama di sini dimaksudkan
sebagai suatu usaha bersama antara seseorang atau kelompok dalam mencapai satu
tujuan yang sama. Bentuk kerjasama ini dalam masyarakat Indonesia dikenal
dengan istilah gotong royong. Gotong royong pada dasarnya mencerminkan suatu
interaksi sosial masyarakat Indonesia dalam wujud kerjasama. Saat ini negara -
negara di dunia saling bekerjasama untuk mencegah bencana yang diakibatkan oleh
pemanasan global (Global Warming).
b.
Akomodasi
Sebagai suatu proses, akomodasi
menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan, yaitu
usaha-usaha untuk mencapai kestabilan. Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi
sama artinya dengan pengertian adaptasi. Dari pengertian ini dimaksudkan bahwa
orang mula-mula saling bertentangan saling menyesuaikan diri untuk mengatasi
ketegangan. Misalnya, proses akomodasi dilakukan oleh pemerintah Indonesia dan
GAM (Gerakan Aceh Merdeka) melalui perjanjian damai. Akomodasi sebenarnya
merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak
lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya. Dalam pelaksanaannya,
akomodasi memiliki beberapa bentuk yaitu koersi, kompromi, arbitrasi, mediasi,
konsiliasi, toleransi, stalemate, dan ajudikasi.
c.
Asimilasi
Asimilasi merupakan suatu proses
yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan - perbedaan yang
terdapat antara orang perorangan atau kelompok - kelompok manusia. Dalam proses
asimilasi, setiap orang mengidentifikasi dirinya dengan kepentingan -
kepentingan serta tujuan kelompok. Proses asimilasi dapat dengan mudah terjadi
melalui beberapa cara, antara lain dengan sikap toleransi, sikap saling
menghargai orang lain dan kebudayaannya, sikap terbuka dari penguasa, persamaan
dalam unsur - unsur kebudayaan, perkawinan campuran, dan adanya musuh bersama
dari luar. Budaya betawi merupakan asimilasi dari berbagai kebudayaan, baik
Cina, Jawa, Portugis, dan Islam.
2. Proses-proses Disossiatif
Proses-proses disossiatif sering
disebut sebagai proses yang bersifat oposisi. Oposisi dapat diartikan sebagai
cara berjuang melawan seseorang atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Ada beberapa macam bentuk proses disossiatif yaitu sebagai berikut.
a.
Persaingan
atau Kompetisi
Persaingan adalah suatu proses
sosial individu atau kelompok yang bersaing untuk mencari keuntungan melalui
bidang-bidang kehidupan tertentu. Di dalam persaingan ini ada dua jenis, yaitu
persaingan yang bersifat pribadi dan persaingan kelompok. Dalam pelaksanaannya,
persaingan ini memiliki beberapa bentuk, yaitu persaingan ekonomi, persaingan
kebudayaan, persaingan kedudukan dan peranan, persaingan ras, persaingan
kekuasaan, dan lain sebagainya.
Persaingan dalam batas-batas tertentu dapat berfungsi
sebagai:
-
Menyalurkan keinginan-keinginan individu dan
kelompok yang bersifat kompetitif.
-
sebagai jalan di mana keinginan, kepentingan
serta nilai-nilai pada suatu masa menjadi pusat perhatian, tersalurkan dengan
baik oleh mereka yang bersaing.
-
untuk mendudukan individu pada kedudukan serta
peranan yang sesuai dengan kemampuannya untuk
menghasilkan pembagian kerja yang efektif.
b.
Kontravensi
Kontraversi adalah suatu bentuk
proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan. Kontravensi
ini ditandai oleh gejala-gejala adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang
dan perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian atau keraguan terhadap
kepribadian seseorang. Dengan kata lain kontraversi merupakan suatu sikap mental
yang tersembunyi terhadap orang lain atau terhadap unsur - unsur kebudayaan
suatu golongan tertentu. Menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker, ada lima
bentuk kontravensi, yaitu:
-
Umumnya meliputi perbuatan-perbuatan seperti
penolakan, keengganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes,
perbuatan kekerasan, dan mengacaukan rencana pihak lain.
-
Sederhananya seperti menyangkal pernyataan orang
lain, memaki-maki melalui surat, sms, mencerca, dan lain-lain
-
Secara intensif mencakup penghasutan, menyebarkan
gosif, dan lain-lain
-
Konteks Kerahasiaan, umpamanya membocorkan
rahasia kepada pihak lain, berkianat, dan sebagainya
-
Pada sifat taktis, misalnya mengejutkan lawan,
mengganggu atau membingungkan fihak lain, dan lain-lain
c.
Pertentangan
(Pertikaian atau Konflik)
Pribadi seseorang ataupun kelompok
menyadari adanya perbedaan-perbedaan. Perbedaan itu dapat mempertajam perbedaan
yang ada sehingga dapat menjadi suatu pertentangan atau pertikaian.
Pertentangan adalah suatu proses di mana individu atau kelompok berusaha untuk
memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan
ancaman dan kekerasan. Faktor yang menyebabkan terjadinya pertentangan antara
lain perbedaan antara individu-individu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan,
dan perubahan sosial.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan
yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam
masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku,interaksi sosial itu
sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan - aturan dan nilai – nilai
yang ada dapat dilakukan dengan baik. Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi
masing – masing,maka proses sosial itu sendiri tidak dapat berjalan sesuai
dengan yang kita harapkan. Di dalam kehidupan sehari – hari tentunya manusia
tidak dapat lepas dari hubungan antara satu dengan yang lainnya,ia akan selalu
perlu untuk mencari individu ataupun kelompok lain untuk dapat berinteraksi
ataupun bertukar pikiran. Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekamto di dalam
pengantar sosiologi, interaksi sosial merupakan kunci semua kehidupan sosial.
Menurut Soerjono Soekanto (2003), kata “kontak” berasal dari bahasa Latin,
yaitu berasal dari kata con dan tangere. Kata con berarti bersama-sama
sedangkan tangere mengandung pengertian menyentuh. Jadi dapat disimpulkan bahwa
kontak berarti bersamasama saling menyentuh secara fisik. Dalam pengertian
gejala sosial, kontak sosial ini dapat berarti hubungan masing-masing pihak tidak
hanya secara langsung bersentuhan secara fisik, tetapi bisa juga tanpa hubungan
secara fisik. Misalnya, kontak dapat dilakukan melalui surat-menyurat, telepon,
sms, dan lain-lain. Dengan demikian hubungan fisik bukan syarat utama
terjadinya interaksi sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Maryati
,Kun dan Suryawati, Juju. Sosiologi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta :
PT. ERLANGGA
DAFTAR PUSTAKA
Sukmawan, Iwan. Geografi SMA Kelas XII. Sungailiat
Sandy, IM dalam Kartono, 1989; “ Esensi Pembangunan Wilayah dan Penggunaan
Tanah Berencana” Departemen Geografi FMIPA-UI Jakarta.
www. geografi departemen geografi FMIPA-UI. com
www. undang undang Otonomi Daerah.com
DAFTAR PUSTAKA
Abu Bakar Atjeh, Sejarah
Filsafat Islam, (Sala: Ramadani, 1982), cet. II
Ahmad Hanafi, Pengantar Filsafat Islam, Bulan
Bintang, Jakarta : 1996Sudarsono, Ilmu Filsafat – Suatu Pengantar,
Rineka Cipta, Jakarta : 2001
C.A. Qadir, Filsafat dan Imu
Pengetahuan dalam Islam, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia 1991)
Labels:
makalah
|
1 comments
Subscribe to:
Posts (Atom)